Rabu, 01 Agustus 2012

Perjalanan Pagi

Cerita Dini Hari #
Etet etet..etet…suara motor bututku memecah subuh yang  hening. 
Sepi, karena memang orang-orang yang dari masjid baru turun yang hanya segelintir saja, yah hanya 3-4 orang saja kulihat, sedangkan yg tidak di masjid mungkin masih nyenyak menikmati lelap mimpi dibawah selimut tebal. 
Dingin...
Ya..berpagi-pagi, bergerak dalam sunyi yang sejuk..terasa nikmat, udara segar tanpa polusi juga polisi, (maaf pak polisi aku akan segera membuat SIM bila ada kesempatan hehe..jangan ditiru ya).
Yah, meski sudah memakai jaket tebal tapi tetap saja, hawa dingin yang menggigit benar-benar menerobos kulit bbrrr.. 
Dalam hembusan angin pagi itu, semakin kencang motorku melaju. Saat aku mau berbelok ke kanan, tiba-tiba…klek..bunyi suara terakhir motorku. 
Sedikit kaget dan bingung, namun tetap tenang. Aku coba nyalakan mesin. 
Berulang kali aku coba, tapi tak bisa juga, aku cek sana sini, oh ternyata bensinnya habis (maafkan aku motor, atas kelalaianku memperhatikanmu).
“Waduh pagi-pagi gini siapa ya yang sudah jualan bensin”, pikirku sambil mencari2 kepenjuru arah, berharap ada orang yang muncul. Aku tetap tenang, sambil berusaha tengak tengok. 
Yap, aku berhasil, akhirnya ku coba beranikan diri, “Nyuwun sewu, apa bisa minta tolong, saya kehabisan bensin bu,apa a…” blm sempat aku melanjutkan kata-kataku aku sudah disodori satu botol bensin, uh betapa girang hatiku..ternyata ibu itu jualan bensin..dalam gelapnya pagi diantara keremangan lampu kecil ia sedang menuangkan bensin kedalam botol-botol jualannya.
 Alhamdulillah, segala puji hanya untukMu ya Robby… pertolonganMu sangat dekat, Engkau memberi saat aku membutuhkan. 
Matur nuwun bu, ngapunten merepotkan”, setelah aku bayar bensin itu, aku kembali melaju motorku dengan ringan dan bersyukur karena ta’limpun tidak terlambat. 
Subhanallah wal hamdulillah…

*Sebelum Ramadhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !