Siang yang terik tak menyurutkan anak-anak melantunkan tembang ini. Sebagian besar sudah hafal dengan syairnya. Yang sebagian lagi masih harus dituntun (maklum kelas satu), mungkin masih terasa asing dg pengucapan bahasa Jawa yang kurang dikenal mereka.
CUBLAK-CUBLAK
SUWENG
SUWENGE 'TING GELENDER
MAMBU KETUNDHUNG GUDEL
PAK EMPO LIRAK-LIRIK
SAPA MAU NDHELIKAKE?
SIR SIR PONG 'DHELE KOPONG
SIR SIR PONG 'DHELE KOPONG...
MAMBU KETUNDHUNG GUDEL
PAK EMPO LIRAK-LIRIK
SAPA MAU NDHELIKAKE?
SIR SIR PONG 'DHELE KOPONG
SIR SIR PONG 'DHELE KOPONG...
(Tebak tebak giwang
Giwangnya bergelundungan
Agak-agak bak tertundung anak kerbau
Tuan Guru melirik-lirik
Siapa yang menyembunyikan?
Rahasia, rahasia kosong kedelai hampa
Rahasia, rahasia kosong kedelai hampa...)
Maksudnya begini...
Giwangnya bergelundungan
Agak-agak bak tertundung anak kerbau
Tuan Guru melirik-lirik
Siapa yang menyembunyikan?
Rahasia, rahasia kosong kedelai hampa
Rahasia, rahasia kosong kedelai hampa...)
Maksudnya begini...
Ayo tebak-tebakan, dimana (perhiasan)
mutiaranya?
Mutiara-mutiara haqiqat berserakan
menggelinding kesana-kemari tak menemukan tempat menetap (pating gelender).
Naga-naganya sulit menetap karena
tergusur (kemerosotan) generasi muda (gudel, anak kerbau).
Bahkan yang sudah diper-tuan-guru-kan
pun tak dapat memastikan: siapa yang didalam jati dirinya tersembunyi mutiara
haqiqat?
Rahasia.
Rahasia dalam kekosongan.
Tampilan luar tak memperlihatkan
tanda-tanda.
Semua kelihatan pintar dan hebat.
Seperti kedelai.
Mana yang tak
berisi, tak dapat dipastikan dari citra luarnya.
Jum'at, 27 Oktober 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !